MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN
“PRODUK,
JASA, DAN STRATEGI PENENTUAN MEREK”
Disusun Oleh :
Ø Aseng
Mulyadi (1326201195)
Ø Harry
Saputra (1426201200)
PROGRAM
STUDY TEKNIK INDUSTRI
STT
DUMAI
2015
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
....................................................................................... i
DAFTAR ISI
...................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1.
Latar Belakang
.......................................................................... 1
1.2.
Rumusan Masalah
..................................................................... 1
1.3.
Tujuan
......................................................................................... 1
1.4.
Batasan Pembahasan
................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
.................................................................................... 2
2.1.
Produk
......................................................................................... 2
2.2.
Jasa .............................................................................................. 2
2.3.
Merek
.......................................................................................... 2
2.4.
Produk, Jasa, Dan Strategi Penentuan
Merek ........................ 3
BAB III KESIMPULAN
................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................ 12
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum,
wr, wb.
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah
swt, karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini berjudul “Produk, Jasa, Dan Strategi Merek”,
dengan tujuan penulisan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
Namun kami menyadari bahwa makalah yang
kami tulis ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu mohon maaf dan berharap
makalah ini dapat bermanfaat.
Dumai, 09 April 2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Seperti yang kita
ketahui, di dunia industri atau dunia pasar produk, jasa, dan strategi
penentuan merek sangat berpengaruh dalam pemasarannya. Karena untuk kesusksesan
perusahaan tersebut sangat membutuhkan produk, jasa yang berkualitas dan merek
yang akan menjadi nama sebuah produk atau jasa yang akan menarik para konsumen.
Untuk itu disini kami akan membahas mengenai produk, jasa, dan strategi
penentuan merek.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan rumusan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa
itu produk, jasa, dan merek
2. Pandangan
pelanggan terhadap produk atau jasa
3. Mengetahui
kategori jenis konsumen
4. Strategi
penentuan merek
5. Usaha
pemasaran produk dan jasa
1.3.
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari produk, jasa dan
merek. Serta mengetahui pandangan pelanggan terhadap produk dan jasa. Selain
itu juga untuk mengetahui cara penentuan merek serta usaha pemasaran yang baik
buat para konsumen di dunia industri atau pemasaran.
1.4.
Batasan
Pembahasan
Agar makalah ini tidak menyimpang
dan mengambang dari judul, maka makalah ini menetapkan batasan-batasan sebagai
berikut:
1. Pembahasan hanya mengenai produk,
jasa, dan strategi penentuan merek.
2. Pembahasan mengenai cara pemasaran
produk dan jasa agar di terima oleh konsumen.
3.
Pembahasan juga memasuki beberapa hal tentang usaha pemasaran dan konsumen.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
PRODUK
Produk
adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar.
Dalam definisi luas, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk daya tarik, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang bisa
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya meliputi objek-objek fisik tetapi juga jasa, acara,
orang, tempat, organisasi, ide, atau campuran entitas-entitas ini.
Produk
tidak hanya meliputi objek-objek fisik tetapi juga jasa, acara, orang, tempat,
organisasi, ide, atau campuran entitas-entitas ini.
Menurut Tjiptono
(1999:95) secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen
atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.
2.2.
JASA
Jasa
adalah produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang dijual
dan pada intinya tak berwujud namun dapat dirasakan.
Contoh:
perbankan, hotel, dan jasa perbaikan rumah, jasa service, dll.
2.3.
MEREK
Merek
adalah nama, istilah, tanda, symbol, atau
rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi produk atau jasa dari satu kelompok penjual dan membedakannya
dengan produk pesaing.
Beberapa
analis memandang merek sebagai aset permanen perusahaan yang utama.
Merek lebih dari sekadar nama dan lambing. Merek membentuk segala arti produk atau jasa bagi
konsumen.
Ekuitas
merek adalah pengaruh diferensial positif bahwa
mengenal nama merek akan membuat pelanggan merespons produk atau jasa.
Atau
dengan kata lain, ekuitas merek adalah nilai dari suatu merek,
sejauh mana merek itu mempunyai loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama,
kualitas yang diterima, asosiasi merek yang kuat, serta asset lain seperti
paten, merek dagang, dan hubungan saluran.
Merek
dengan ekuitas merek yang kuat adalah aset yang sangat berharga. Ekuitas Merek (Brand Equity)
bervariasi dalam pengaruh maupun ekuitasnya di pasar. Merek yang ampuh
mempunyai ekuitas merek yang tinggi.
2.4.
PRODUK,
JASA, DAN STRATEGI PENENTUAN MEREK
Masing-masing produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dapat
dipandang pada tiga tingkat:
1.
Produk inti, yaitu terdiri dari manfaat penyelesaian masalah inti yang
dicari konsumen ketika mereka membeli sebuah produk.
Produk inti terdiri dari manfaat inti
untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau
jasa.
Contoh: Seorang wanita yang membeli
lipstik sesungguhnya membeli lebih dari sekedar pewarna bibir. Wardah mengamati
hal ini “Di pabrik, kami membuat kosmetik, sedangkan di setiap toko kami menjualkan
produk kami kepada toko atau penjual yang akan di tawarkan ke konsumen”.
2.
Produk actual, yaitu berada di sekitar inti dan meliputi tingkat kualitas,
fitur, desain, nama merek, dan kemasan.
Produk actual mungkin
mempunyai lima karakteristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek,
kemasan.
Misalnya, Handphone Nokia merupakan produk
actual. Nama produk komponen, gaya, kemasan, dan atribut lain dikombinasikan
dengan cermat untuk menyampaikan manfaat inti. Akhirnya, perencana produk harus
mewujudkan produk tambahan di sekitar produk inti dan produk actual. Nokia
menawarkan lebih dari sekedar handphone. Nokia harus menyediakan pemecahan
masalah komunikasi yang lengkap bagi konsumen. Jadi, ketika konsumen membeli
handphone, Nokia mungkin juga memberikan garansi, jasa reparasi, instruksi
penggunaan, serta nomor telepon bebas pulsa jika konsumen mempunyai masalah
atau pertanyaan.
3.
Produk tambahan, yaitu produk aktual ditambah beragam jasa dan manfaat yang
ditawarkan bersamanya, seperti jaminan, pengiriman gratis, instalasi, dan
pemeliharaan.
Produk dan
jasa dibagi dalam dua kategori luas berdasarkan jenis konsumen yang
menggunakannya:
1.
Produk
Konsumen
Produk konsumen adalah produk yang
dibeli oleh konsumen akhir, biasanya digolongkan menurut kebiasaan belanja
konsumen, meliputi:
1) Produk kebutuhan sehari-hari adalah produk
dan jasa yang sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai usaha yang
sedikit dalam membandingkan dan membeli. Misalnya Sabun, permen dan cemilan (makanan).
2) Produk belanja adalah produk dan jasa
konsumen yang jarang di beli pelanggan membandingkan kecocokan harga, kualitas, dan gayanya
dengan cermat. Contohnya Mebel, pakaian, dan jasa hotel.
3) Produk khusus adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek yang
dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha
khusus untuk memperolehnya. Misalnya merek serta jenis mobil tertentu, pakaian yang dirancang desainer, dan jasa medis.
4) Produk tak dicari adalah produk konsumen yang keberadaannya tidak diketahui atau jika diketahuipun,
tidak terpikir untuk membelinya. Contohnya asuransi
jiwa.
2.
Produk
Industri
Produk industry adalah
produk yangdibeli untuk pemrosesan lebih
jauh atau untuk digunakan dalam melaksanakan bisnis, meliputi:
1) Bahan dan suku cadang
2) Barang modal
3) Persediaan
4) Jasa
Setelah
ditetapkan produk atau jasa yang akan di produksi oleh sebuah perusahaan, maka
perusahaan tersebut berkewajiban untuk menetapkan keputusan lanjutan terhadap
produk atau jasa tersebut, misalnya dalam hal pemasaran atau dalam hal strategi
penentuan merek .
Yang
artinya, sebuah keputusan untuk individu produk atau jasa itu sendiri, yang
mana keputusan itu melibatkan:
1. atribut produk
keputusan atribut produk
melibatkan kualitas produk, fitur, serta gaya dan desain terhadap produk tersebut.
2. Penetapan merek
keputusan penetapan merek
meliputi pemilihan nama merek dan mengembangkan strategi merek.
3. Kemasan
memberikan banyak manfaat kunci, seperti perlindungan, ekonomi, kenyamanan,
dan promosi Keputusan kemasan sering meliputi desain label, yang
menunjukkan, menggambarkan, dan mungkin mempromosikan produk.
4. Pelabelan
label melakukan beberapa fungsi, yaitu label
mengidentifikasi produk atau merek, label juga menggambarkan beberapa hal
mengenai produk, seperti: yang membuat, di mana dibuat, isinya, bagaimana
penggunannya, dan bagaimana menggunakannya secara aman.
Pemberian label dipengaruhi oleh penetapan
harga unit, tanggal kedaluarsa dan label keterangan gizi/nutritional labeling.
5. Pelayanan pendukung produk
perusahaan juga mengembangkan jasa
pendukung produk yang meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan
serta perlindungan terhadap pesaing.
Dalam membangun
merek, perusahaan harus membuat keputusan tentang:
1.
Positioning merek.
Positioning merek yang
paling kuat membentuk kepercayaan dan nilai konsumen yang kuat. Perusahaan harus membangun dan mengelola merek mereka dengan cermat. Positioning merek harus terus dikomunikasikan kepada konsumen, seperti iklan yang bisa membantu.
2.
Pemilihan nama merek
Pemilihan nama merek melibatkan
penemuan nama merek terbaik berdasarkan tinjauan seksama manfaat produk, pasar
sasaran, dan strategi pemasaran yang diajukan.
3.
Sponsor merek
Produsen mempunyai
empat pilihan sponsor merek, yaitu:
1)
Meluncurkan merek produsen
(merek nasional)
2)
Menjual kepada penjual perantara yang menggunakan merek pribadi
3)
Memasarkan merek berlisensi
4)
Menggabungkan kekuatan dengan perusahaan lain untuk co-branding produk
4.
Pengembangan merek
Perusahaan juga
mempunyai empat pilihan ketika perusahaan mengembangkan merek, yaitu
perusahaan dapat mengenalkan:
1)
Perluasan lini
Perluasan lini (line extension),
menggunakan nama merek sukses untuk memperkenalkan tambahan jenis barang dalam
kategori produk tertentu dengan menggunakan nama merek yang sama, seperti
aroma, bentuk, warna, bahan tambahan, atau ukuran kemasan baru. Cara ini
relatif biaya relatif murah, dapat memanfaatkan kapasitas berlebih, atau
sekedar meminta pengecer untuk menyediakan rak yang lebih memadai. Cara ini
mengandung resiko, yaitu meluasnya penjualan dapat mengorbankan produk lain
dalam lini “mengkanibalisasi” produk lain dari perusahaan sendiri.
Lini produk adalah
serangkaian produk dan jasa yang berhubungan yang ditawarkan oleh sebuah
perusahaan.
Misalnya Coke, Diet Coke, Sprite, Fanta adalah bagian dari
lini produk The Coca Cola Company.
Lini produk cenderung berkembang sepanjang waktu, saat
perusahaan menyadari kebutuhan konsumen yang lain. The Coca Cola Company
menyadari bahwa konsumen berbeda dalam menanggapi keinginan mereka akan rasa
tertentu. Caffein melawan non Caffein, dan diet melawan regular. Perusahaan
tersebut telah mengembangkan lini produk minuman ringannya untuk memenuhi
berbagai kebutuhan yang berbeda.
Semua lini produk
dan barang yang ditawarkan kepada pelanggan oleh penjual tertentu membentuk bauran produk. Bauran ini dapat
dijelaskan melalui empat dimensi:
a.
Lebar
berhubungan dengan jumlah lini produk yang berbeda yang ditawarkan (memasarkan kertas, makanan, pembersih, kosmetik).
b.
Panjang
berhubungan dengan
banyaknya jenis produk yang dibuat dalam lini produknya (Unilever memasukan
banyak merek dalam setiap lini, lima shampoo, empat sabun mandi).
c.
Kedalaman
berhubungan dengan
sejumlah versi yang ditawarkan masing-masing produk lini.
d.
Konsistensi
berhubungan dengan
seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam pemekaian akhir, kebutuhan
produksi, saluran distribusi.
Keempat dimensi ini merupakan sarana untuk mengembangkan strategi produk
perusahaan.
2)
Perluasan merek
Perluasan merek
yaitu menggunakan nama merek sukses untuk meluncurkan produk baru atau
modifikasi dalam kategori baru. Yamaha menggunakan nama perusahaan untuk produk
yang berbeda seperti motor, piano, gitar. Perluasan merek membuat suatu produk
baru segera dikenali dan karenanya lebih cepat diterima. Hal ini dapat
menghemat biaya iklan. Jika sebuah perluasan lini gagal, hal itu dapat membahayakan sikap konsumen
terhadap produk lain dengan nama merek yang sama. Selain itu, nama merek
mungkin tidak tepat bagi produk baru tertentu. Nama merek jika dipakai
berlebihan mungkin menghilangkan posisi tertentu dibenak khalayak.
3)
Multimerek
Perusahaan
seringkali memperkenalkan merek tambahan dalam kategori yang sama. Pemberian
multimerek memberikan sebuah cara untuk membangun sifat dan ketertarikan yang
berbeda bagi motif pembelian yang berbeda. Hal itu juga memungkinkan perusahaan
untuk menempati ruang yang lebih banyak dirak pengecer. Perusahaan mungkin
ingin melindungi merek utamanya dengan membuat merek pengiring (flanker) atau
merek petarung (fighter brands). Akhirnya perusahaan dapat mengembangkan nama
merek terpisah untuk berbagai daerah atau negara. Kerugian utama dari pemberian
multimerek adalah bahwa setiap merek mungkin hanya memperoleh pangsa pasar yang
kecil.
4)
Merek baru
Perusahaan dapat
menciptakan nama merek baru ketika memasuki kategori produk baru, karena tidak satu pun merek ada yang cocok. Kemungkinan
lain, perusahaan mungkin melihat bahwa pengaruh nama merek yang ada sekarang
memudar dan diperlukan nama merek baru. Kemungkinan lainnya, perusahaan
mungkin memperoleh merek baru dalam kategori baru lewat akuisisi.
Namun, merek atau strategi penentuan merek tidak dibesarkan oleh iklan tetapi oleh pengalaman merek. Pelanggan mengetahui sebuah merek melalui kisaran hubungan dan interaksi
yang luas. Hubungan dan
interaksi yang luas itu dapat dilihat dari:
1.
Manajemen Aset Merek
Perusahaan harus
banyak memperhatikan pengelolaan titik sentuh ini seperti yang dilakukan
perusahaan ketika membuat iklannya.
Oleh karena itu,
pengelolaan aset merek perusahaan tidak bisa diserahkan hanya kepada manajer
merek.
Sekarang beberapa
perusahaan membentuk tim manajemen aset merek untuk mengelola merek utama
mereka.
2.
Audit Merek
Terakhir,
perusahaan harus mengaudit kekuatan dan kelemahan merek mereka secara berkala.
Dalam beberapa
kasus, merek mungkin harus direposisikan karena perubahan preferensi pelanggan
atau adanya pesaing baru.
3.
Karakteristik
Jasa
Karakter jasa
ditentukan oleh empat karakteristik kunci:
1)
Tak berwujud
Tidak berwujudnya
jasa berarti bahwa jasa tidak bisa dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar,
atau dibaui sebelum membeli.
Misalnya, orang
yang mau bedah plastik tidak dapat melihat hasilnya sebelum pembelian jasa itu, penumpang pesawat
terbang tidak mempunyai apapun
kecuali tiket, dan janji untuk sampai di tujuan.
2)
Tak terpisahkan
Karakteristik
utama produk atau jasa diproduksi
dan dikonsumsi pada waktu yang sama dan tidak dapat dipisahkan dari
penyedianya, yang dapat berbentuk orang atau mesin. Karena pelanggan turut
hadir saat jasa diproduksi, interaksi penyedia jasa pelanggan adalah
sifat khusus dari pemasaran jasa.
3)
Variabilitas
Kualitas jasa
sangat beragam, tergantung pada siapa yang menyediakan, waktu, tempat, serta cara
mereka disediakan.
4)
Dapat musnah
Jasa tidak dapat
disimpan untuk penjualan atau pemakaian yang akan dating.
Masing-masing karakteristik mempunyai masalah dan persyaratan pemasaran.
Selain hubungan dan interaksi yang luas, usaha pemasaran juga di butuhkan
agar produk atau jasa yang telah memiliki merek tersebut di kenal oleh banyak
orang dan di sukai oleh para konsumen.
Para pemasar berusaha:
1.
Mencari cara agar jasa lebih berwujud.
2.
Meningkatkan produktivitas penyedia yang tak dapat dipisahkan dari produk
mereka.
3.
Menetapkan standar kualitas untuk menghadapi variabilitas.
4.
Meningkatkan pergerakan permintaan dan kapasitas persediaan untuk
menghadapi musnahnya jasa.
Pertimbangan pemasaran tambahan yang diperlukan oleh jasa yaitu:
1.
Perusahaan
jasa yang baik memusatkan perhatian pada pelanggan dan karyawan.
2.
Perusahaan
jasa memahami rantai laba-jasa,
yang menghubungkan laba perusahaan jasa dengan karyawan dan kepuasan pelanggan.
3.
Strategi
pemasaran jasa tidak hanya memerlukan pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internal untuk memotivasi
karyawan dan pemasaran interaktif
untuk menciptakan keahlian penghantaran jasa di antara penyedia jasa.
4.
Menciptakan diferensiasi
kompetitif.
5.
Menawarkan kualitas jasa
yang tinggi.
6.
Menemukan cara untuk meningkatkan produktivitas
jasa.
BAB
III
KESIMPULAN
Sesuai pembahasan di
atas dapat di simpulkan bahwa produk, jasa, dan strategi penentuan merek sangat
berkaitan erat dengan usaha pemasaran agar dapat di terima oleh konsumen.
Selain itu, untuk menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas serta merek
yang bagus memiliki cara yang harus di pahami oleh setiap industri atau
pengusaha. Pertimbangan pemasaran juga di perlukan agar produk atau jasa yang
kita punya dapat di terima dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
- http://marlinacahyani.blogspot.com/2011/10/produk-jasa-dan-strategi-penebtuan.html
- http://4kelempat.blogspot.com/2013/10/tugas1-produk-jasa-dan-strategi.html
- http://addityawijaya.blogspot.com/2011/07/produk-jasa-dan-strategi-penentuan.html
- http://arwaparwanto.blogspot.com/2011/07/produk-jasa-strategi-penentuan-merek.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar