tulisan

TERIMA KASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG SAYA

Senin, 13 April 2015

PRODUK, JASA, DAN STRATEGI PENENTUAN MEREK

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
“PRODUK, JASA, DAN STRATEGI PENENTUAN MEREK”



                      Disusun Oleh :
Ø Aseng Mulyadi            (1326201195)
Ø Harry Saputra               (1426201200)


PROGRAM STUDY TEKNIK INDUSTRI
STT DUMAI
2015






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................                   i
DAFTAR ISI ......................................................................................................                   ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................                   1
1.1.                 Latar Belakang ..........................................................................                 1
1.2.                 Rumusan Masalah .....................................................................                 1
1.3.                 Tujuan .........................................................................................                 1
1.4.                 Batasan Pembahasan ................................................................                  1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................                  2
2.1.                 Produk .........................................................................................                 2
2.2.                 Jasa ..............................................................................................                  2
2.3.                 Merek ..........................................................................................                  2
2.4.                 Produk, Jasa, Dan Strategi Penentuan Merek ........................                  3
BAB III KESIMPULAN ...................................................................................                   11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................                   12







KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr, wb.
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah swt, karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini berjudul “Produk, Jasa, Dan Strategi Merek”, dengan tujuan penulisan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
Namun kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu mohon maaf dan berharap makalah ini dapat bermanfaat.

Dumai, 09 April  2015
 







BAB I
PENDAHULUAN
1.1.         Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, di dunia industri atau dunia pasar produk, jasa, dan strategi penentuan merek sangat berpengaruh dalam pemasarannya. Karena untuk kesusksesan perusahaan tersebut sangat membutuhkan produk, jasa yang berkualitas dan merek yang akan menjadi nama sebuah produk atau jasa yang akan menarik para konsumen. Untuk itu disini kami akan membahas mengenai produk, jasa, dan strategi penentuan merek.

1.2.         Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :
1.      Apa itu produk, jasa, dan merek
2.      Pandangan pelanggan terhadap produk atau jasa
3.      Mengetahui kategori jenis konsumen
4.      Strategi penentuan merek
5.      Usaha pemasaran produk dan jasa

1.3.         Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari produk, jasa dan merek. Serta mengetahui pandangan pelanggan terhadap produk dan jasa. Selain itu juga untuk mengetahui cara penentuan merek serta usaha pemasaran yang baik buat para konsumen di dunia industri atau pemasaran.

1.4.         Batasan Pembahasan
Agar makalah ini tidak menyimpang dan mengambang dari judul, maka makalah ini menetapkan batasan-batasan sebagai berikut:
1.      Pembahasan hanya mengenai produk, jasa, dan strategi penentuan merek.
2.      Pembahasan mengenai cara pemasaran produk dan jasa agar di terima oleh konsumen.
3.    Pembahasan juga memasuki beberapa hal tentang usaha pemasaran dan konsumen.









 
BAB II
PEMBAHASAN


2.1.         PRODUK
Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar.
Dalam definisi luas, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk daya tarik, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang bisa memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya meliputi objek-objek fisik tetapi juga jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau campuran entitas-entitas ini.
Produk tidak hanya meliputi objek-objek fisik tetapi juga jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau campuran entitas-entitas ini.
Menurut Tjiptono (1999:95) secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.

2.2.         JASA
Jasa adalah produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang dijual dan pada intinya tak berwujud namun dapat dirasakan.
Contoh: perbankan, hotel, dan jasa perbaikan rumah, jasa service, dll.

2.3.         MEREK
Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu kelompok penjual dan membedakannya dengan produk pesaing.
Beberapa analis memandang merek sebagai aset permanen perusahaan yang utama. Merek lebih dari sekadar nama dan lambing. Merek membentuk segala arti produk atau jasa bagi konsumen.


Ekuitas merek adalah pengaruh diferensial positif bahwa mengenal nama merek akan membuat pelanggan merespons produk atau jasa.
Atau dengan kata lain, ekuitas merek adalah nilai dari suatu merek, sejauh mana merek itu mempunyai loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama, kualitas yang diterima, asosiasi merek yang kuat, serta asset lain seperti paten, merek dagang, dan hubungan saluran.
Merek dengan ekuitas merek yang kuat adalah aset yang sangat berharga. Ekuitas Merek (Brand Equity) bervariasi dalam pengaruh maupun ekuitasnya di pasar. Merek yang ampuh mempunyai ekuitas merek yang tinggi.

2.4.         PRODUK, JASA, DAN STRATEGI PENENTUAN MEREK
Masing-masing produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dapat dipandang pada tiga tingkat:
1.      Produk inti, yaitu terdiri dari manfaat penyelesaian masalah inti yang dicari konsumen ketika mereka membeli sebuah produk.
Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa.
Contoh: Seorang wanita yang membeli lipstik sesungguhnya membeli lebih dari sekedar pewarna bibir. Wardah mengamati hal ini “Di pabrik, kami membuat kosmetik, sedangkan di setiap toko kami menjualkan produk kami kepada toko atau penjual yang akan di tawarkan ke konsumen”.
2.      Produk actual, yaitu berada di sekitar inti dan meliputi tingkat kualitas, fitur, desain, nama merek, dan kemasan.
Produk actual mungkin mempunyai lima karakteristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek, kemasan.
Misalnya, Handphone Nokia merupakan produk actual. Nama produk komponen, gaya, kemasan, dan atribut lain dikombinasikan dengan cermat untuk menyampaikan manfaat inti. Akhirnya, perencana produk harus mewujudkan produk tambahan di sekitar produk inti dan produk actual. Nokia menawarkan lebih dari sekedar handphone. Nokia harus menyediakan pemecahan masalah komunikasi yang lengkap bagi konsumen. Jadi, ketika konsumen membeli handphone, Nokia mungkin juga memberikan garansi, jasa reparasi, instruksi penggunaan, serta nomor telepon bebas pulsa jika konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan.
3.      Produk tambahan, yaitu produk aktual ditambah beragam jasa dan manfaat yang ditawarkan bersamanya, seperti jaminan, pengiriman gratis, instalasi, dan pemeliharaan.

Produk dan jasa dibagi dalam dua kategori luas berdasarkan jenis konsumen yang menggunakannya:
1.      Produk Konsumen
Produk konsumen adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir, biasanya digolongkan menurut kebiasaan belanja konsumen, meliputi:
1)    Produk kebutuhan sehari-hari adalah produk dan jasa yang sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai usaha yang sedikit dalam membandingkan dan membeli. Misalnya Sabun, permen dan cemilan (makanan).
2)    Produk belanja adalah produk dan jasa konsumen yang jarang di beli pelanggan  membandingkan kecocokan harga, kualitas, dan gayanya dengan cermat. Contohnya Mebel, pakaian, dan jasa hotel.
3)    Produk khusus adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya. Misalnya merek serta  jenis mobil tertentu, pakaian yang dirancang desainer,  dan jasa medis.
4)    Produk tak dicari adalah produk konsumen yang keberadaannya tidak diketahui atau jika diketahuipun, tidak terpikir untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa.
2.      Produk Industri
Produk industry adalah produk yangdibeli untuk pemrosesan lebih jauh atau untuk digunakan dalam melaksanakan bisnis, meliputi:
1)    Bahan dan suku cadang
2)    Barang modal
3)    Persediaan
4)    Jasa
Setelah ditetapkan produk atau jasa yang akan di produksi oleh sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut berkewajiban untuk menetapkan keputusan lanjutan terhadap produk atau jasa tersebut, misalnya dalam hal pemasaran atau dalam hal strategi penentuan merek .
Yang artinya, sebuah keputusan untuk individu produk atau jasa itu sendiri, yang mana keputusan itu melibatkan:
1.      atribut produk
keputusan atribut produk melibatkan kualitas produk, fitur, serta gaya dan desain terhadap produk tersebut.
2.      Penetapan merek
keputusan penetapan merek meliputi pemilihan nama merek dan mengembangkan strategi merek.
3.      Kemasan
memberikan banyak manfaat kunci, seperti perlindungan, ekonomi, kenyamanan, dan promosi Keputusan kemasan sering meliputi desain label, yang menunjukkan, menggambarkan, dan mungkin mempromosikan produk.
4.      Pelabelan
label melakukan beberapa fungsi, yaitu label mengidentifikasi produk atau merek, label juga menggambarkan beberapa hal mengenai produk, seperti: yang membuat, di mana dibuat, isinya, bagaimana penggunannya, dan bagaimana menggunakannya secara aman.
Pemberian label dipengaruhi oleh penetapan harga unit, tanggal kedaluarsa dan label keterangan gizi/nutritional labeling.
5.      Pelayanan pendukung produk
perusahaan juga mengembangkan jasa pendukung produk yang meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan serta perlindungan terhadap pesaing.

Dalam membangun merek, perusahaan harus membuat keputusan tentang:
1.      Positioning merek.
Positioning merek yang paling kuat membentuk kepercayaan dan nilai konsumen yang kuat. Perusahaan harus membangun dan mengelola merek mereka dengan cermat. Positioning merek harus terus dikomunikasikan kepada konsumen, seperti iklan yang bisa membantu.

2.      Pemilihan nama merek
Pemilihan nama merek melibatkan penemuan nama merek terbaik berdasarkan tinjauan seksama manfaat produk, pasar sasaran, dan strategi pemasaran yang diajukan.
3.      Sponsor merek
Produsen mempunyai empat pilihan sponsor merek, yaitu:
1)      Meluncurkan merek produsen (merek nasional)
2)      Menjual kepada penjual perantara yang menggunakan merek pribadi
3)      Memasarkan merek berlisensi
4)      Menggabungkan kekuatan dengan perusahaan lain untuk co-branding produk
4.      Pengembangan merek
Perusahaan juga mempunyai empat pilihan ketika perusahaan mengembangkan merek, yaitu perusahaan dapat mengenalkan:
1)      Perluasan lini
Perluasan lini (line extension), menggunakan nama merek sukses untuk memperkenalkan tambahan jenis barang dalam kategori produk tertentu dengan menggunakan nama merek yang sama, seperti aroma, bentuk, warna, bahan tambahan, atau ukuran kemasan baru. Cara ini relatif biaya relatif murah, dapat memanfaatkan kapasitas berlebih, atau sekedar meminta pengecer untuk menyediakan rak yang lebih memadai. Cara ini mengandung resiko, yaitu meluasnya penjualan dapat mengorbankan produk lain dalam lini “mengkanibalisasi” produk lain dari perusahaan sendiri.
Lini produk adalah serangkaian produk dan jasa yang berhubungan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan.
Misalnya Coke, Diet Coke, Sprite, Fanta adalah bagian dari lini produk The Coca Cola Company.
Lini produk cenderung berkembang sepanjang waktu, saat perusahaan menyadari kebutuhan konsumen yang lain. The Coca Cola Company menyadari bahwa konsumen berbeda dalam menanggapi keinginan mereka akan rasa tertentu. Caffein melawan non Caffein, dan diet melawan regular. Perusahaan tersebut telah mengembangkan lini produk minuman ringannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang berbeda.
Semua lini produk dan barang yang ditawarkan kepada pelanggan oleh penjual tertentu membentuk bauran produk. Bauran ini dapat dijelaskan melalui empat dimensi:
a.       Lebar
berhubungan dengan jumlah lini produk yang berbeda yang ditawarkan (memasarkan kertas, makanan, pembersih, kosmetik).
b.      Panjang
berhubungan dengan banyaknya jenis produk yang dibuat dalam lini produknya (Unilever memasukan banyak merek dalam setiap lini, lima shampoo, empat sabun mandi).
c.       Kedalaman
berhubungan dengan sejumlah versi yang ditawarkan masing-masing produk lini.
d.      Konsistensi
berhubungan dengan seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam pemekaian akhir, kebutuhan produksi, saluran distribusi.
Keempat dimensi ini merupakan sarana untuk mengembangkan strategi produk perusahaan.

2)      Perluasan merek
Perluasan merek yaitu menggunakan nama merek sukses untuk meluncurkan produk baru atau modifikasi dalam kategori baru. Yamaha menggunakan nama perusahaan untuk produk yang berbeda seperti motor, piano, gitar. Perluasan merek membuat suatu produk baru segera dikenali dan karenanya lebih cepat diterima. Hal ini dapat menghemat biaya iklan. Jika sebuah perluasan lini gagal, hal itu dapat membahayakan sikap konsumen terhadap produk lain dengan nama merek yang sama. Selain itu, nama merek mungkin tidak tepat bagi produk baru tertentu. Nama merek jika dipakai berlebihan mungkin menghilangkan posisi tertentu dibenak khalayak.
3)      Multimerek
Perusahaan seringkali memperkenalkan merek tambahan dalam kategori yang sama. Pemberian multimerek memberikan sebuah cara untuk membangun sifat dan ketertarikan yang berbeda bagi motif pembelian yang berbeda. Hal itu juga memungkinkan perusahaan untuk menempati ruang yang lebih banyak dirak pengecer. Perusahaan mungkin ingin melindungi merek utamanya dengan membuat merek pengiring (flanker) atau merek petarung (fighter brands). Akhirnya perusahaan dapat mengembangkan nama merek terpisah untuk berbagai daerah atau negara. Kerugian utama dari pemberian multimerek adalah bahwa setiap merek mungkin hanya memperoleh pangsa pasar yang kecil.
4)      Merek baru
Perusahaan dapat menciptakan nama merek baru ketika memasuki kategori produk baru, karena tidak satu pun merek ada yang cocok. Kemungkinan lain, perusahaan mungkin melihat bahwa pengaruh nama merek yang ada sekarang memudar dan diperlukan nama merek baru. Kemungkinan lainnya, perusahaan mungkin memperoleh merek baru dalam kategori baru lewat akuisisi.

 Namun, merek atau strategi penentuan merek tidak dibesarkan oleh iklan tetapi oleh pengalaman merek. Pelanggan mengetahui sebuah merek melalui kisaran hubungan dan interaksi yang luas. Hubungan dan interaksi yang luas itu dapat dilihat dari:
1.      Manajemen Aset Merek
Perusahaan harus banyak memperhatikan pengelolaan titik sentuh ini seperti yang dilakukan perusahaan ketika membuat iklannya.
Oleh karena itu, pengelolaan aset merek perusahaan tidak bisa diserahkan hanya kepada manajer merek.
Sekarang beberapa perusahaan membentuk tim manajemen aset merek untuk mengelola merek utama mereka.
2.      Audit Merek
Terakhir, perusahaan harus mengaudit kekuatan dan kelemahan merek mereka secara berkala.
Dalam beberapa kasus, merek mungkin harus direposisikan karena perubahan preferensi pelanggan atau adanya pesaing baru.
3.      Karakteristik Jasa
Karakter jasa ditentukan oleh empat karakteristik kunci:
1)      Tak berwujud
Tidak berwujudnya jasa berarti bahwa jasa tidak bisa dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar, atau dibaui sebelum membeli.
Misalnya, orang yang mau bedah plastik tidak dapat melihat hasilnya sebelum pembelian jasa itu, penumpang pesawat terbang tidak mempunyai apapun kecuali tiket, dan janji untuk sampai di tujuan.
2)      Tak terpisahkan
Karakteristik utama produk atau jasa diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang sama dan tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, yang dapat berbentuk orang atau mesin. Karena pelanggan turut hadir saat jasa diproduksi, interaksi penyedia jasa pelanggan adalah sifat khusus dari pemasaran jasa.
3)      Variabilitas
Kualitas jasa sangat beragam, tergantung pada siapa yang menyediakan, waktu, tempat, serta cara mereka disediakan.
4)      Dapat musnah
Jasa tidak dapat disimpan untuk penjualan atau pemakaian yang akan dating.
Masing-masing karakteristik mempunyai masalah dan persyaratan pemasaran.

Selain hubungan dan interaksi yang luas, usaha pemasaran juga di butuhkan agar produk atau jasa yang telah memiliki merek tersebut di kenal oleh banyak orang dan di sukai oleh para konsumen.
Para pemasar berusaha:
1.      Mencari cara agar jasa lebih berwujud.
2.      Meningkatkan produktivitas penyedia yang tak dapat dipisahkan dari produk mereka.
3.      Menetapkan standar kualitas untuk menghadapi variabilitas.
4.      Meningkatkan pergerakan permintaan dan kapasitas persediaan untuk menghadapi musnahnya jasa.


Pertimbangan pemasaran tambahan yang diperlukan oleh jasa yaitu:
1.      Perusahaan jasa yang baik memusatkan perhatian pada pelanggan dan karyawan.
2.      Perusahaan jasa memahami rantai laba-jasa, yang menghubungkan laba perusahaan jasa dengan karyawan dan kepuasan pelanggan.
3.      Strategi pemasaran jasa tidak hanya memerlukan pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internal untuk memotivasi karyawan dan pemasaran interaktif untuk menciptakan keahlian penghantaran jasa di antara penyedia jasa.
4.      Menciptakan diferensiasi kompetitif.
5.      Menawarkan kualitas jasa yang tinggi.
6.      Menemukan cara untuk meningkatkan produktivitas jasa.










BAB III
KESIMPULAN

Sesuai pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa produk, jasa, dan strategi penentuan merek sangat berkaitan erat dengan usaha pemasaran agar dapat di terima oleh konsumen. Selain itu, untuk menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas serta merek yang bagus memiliki cara yang harus di pahami oleh setiap industri atau pengusaha. Pertimbangan pemasaran juga di perlukan agar produk atau jasa yang kita punya dapat di terima dengan baik.








DAFTAR PUSTAKA








 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar