tulisan

TERIMA KASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG SAYA

Rabu, 11 Februari 2015

CONTOH MAKALAH AGAMA ISLAM

MAKALAH AGAMA ISLAM
“PACARAN DALAM ISLAM”




Nama                   : Rospita Sari
NIM                     : 1455201082
Semester              : I (satu)



TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUMAI
2014/2015



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr, wb.
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah swt, karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini berjudul “PACARAN DALAM ISLAM”, dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaan yang dapat di gunakan untuk memperdalam pengetahuan kita semua. Selain itu makalah ini tidak terlepas dari tugas makalah Agama Islam.
Namun saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu mohon maaf dan berharap makalah ini dapat bermanfaat.

Dumai, 06 Januari 2015

Rospita Sari.
  


DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
B.    Rumusan Masalah
C.   Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.   Aturan Pacaran Dalam Islam
B.    Hukum Pacaran Dalam Islam
C.   Manfaat Jauhi Pacaran Dalam Islam
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan
B.    Saran
Daftar Pustaka




BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Semakin majunya zaman, semakin maju pulaklah sikap dan tingkah laku manusia. Apalagi di zaman sekarang yang serbah canggih banyak remaja Islam yang tidak mau ketinggalan dalam urusan pacaran. Sedangkan yang kita tahu dalam  islam berpacaran hukumnya tidak di perbolehkan.
Oleh karena itu perlu sangat dijelaskan bagaimana cara berpacaran di dalam islam beserta hukumnya. Karena saat ini banyak anak muslim dari yang kecil sudah banyak yang coba-coba untuk pacaran seperti anak sekolah yang jelas-jelas itu hanya akan merugikan mereka.

B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :
·        Aturan pacaran  dalam Islam
·        Hukum pacaran dalam Islam
·        Manfaat jauhi pacaran dalam Islam

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui aturan berpacaran dalam islam
2.      Mengetahui hukum pacaran dalam islam
3.      Mengetahui manfaat menjauhi pacaran dalam islam


BAB II
PEMBAHASAN
A.   Aturan Pacaran Dalam Islam
1.      Jangan berduaan dengan pacar di tempat sepi, kecuali ditemani mahram dari sang wanita (jadi bertiga). “Janganlah seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya” [HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341, Lihat Mausu’ah Al Manahi Asy Syari’ah 2/102]. “Tidaklah seorang lelaki bersepi-sepian (berduaan) dengan seorang perempuan melainkan setan yang ketiganya“ (HSR.Tirmidzi).
2.      Jangan pergi dengan pacar lebih dari sehari semalam kecuali si wanita ditemani mahramnya. “Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sehari semalam tidak bersama mahromnya.” [HR Bukhori: 1088, Muslim 1339].
3.       Jangan berjalan-jalan dengan pacar ke tempat yang jauh kecuali si wanita ditemani mahramnya. “jangan bepergian dengan wanita kecuali bersama mahromnya.” [HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341].
4.      Jangan bersentuhan dengan pacar, jangan berpelukan, jangan meraba, jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi yang lebih dari sekedar jabat tangan. ”Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits hasan riwayat Thobroni dalam Al-Mu’jam Kabir 20/174/386 dan Rauyani dalam Musnad: 1283, lihat Ash Shohihah 1/447/226). Bersabda Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wassallam: “Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita.” [HR Malik 2/982, Nasa’i 7/149, Tirmidzi 1597, Ibnu Majah 2874, ahmad 6/357, dll].
5.      Jangan memandang aurat pacar, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya. “Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya.” (Al Qur’an Surat An Nur ayat 30). “zina kedua matanya adalah memandang” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i).
6.       Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina. “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatuperbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Al Qur’an Surat Al Isra 32). “Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud).
7.      Jangan menunda-nunda menikah jika sudah saling merasa cocok. “Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi). “Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (H.R. Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih.)
B.   Hukum Pacaran Dalam Islam
Memang larangan mengenai pacaran di dalam Islam tidak dibahas secara gamblang. Mungkin itulah salah satu faktor yang mengakibatkan kebanyakan orang awam tidak dapat menerima atas hukum pelarangan pacaran ini. Berikut saya uraikan surat dan ayat yang membahas tentang pacaran beserta hadistnya.
1.      Surat dan ayat hukum pacaran
·        An-Nur ayat 30 : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
·        An-Nur ayat 31 : Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.
Dari ayat di atas jelas bahwa pacaran dalam islam tidak ada anjurannya karena jika salah langkah akan mengakibatkan perzinahan yang hukumnya adalah haram seperti yang terkandung dalam surat Al-Isra’ ayat 32 ““Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.”
2.      Hadist Berpacaran
·        “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena setan akan menyertai keduanya.” (HR. Ahmad)
·        “Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik dari menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 226)
Dari hadist di atas juga sudah jelas bahwa berpacaran dalam islam adalah haram hukumnya jika di lakukan hanya dengan berduaan karena yang di takutkan adalah timbulnya perzinahan dan finah.

C.   Manfaat Jauhi Pacaran Dalam Islam
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dari menjauhi pacaran. Berikut yang dapat kita peroleh dari menjauhi pacaran:
1.      Lebih mendekatkan kita kepada Allah SWT.
2.      Lebih fokus untuk meraih segala keinginan dan cita-cita.
3.      Jauh dari perzinaan.
4.      Jauh dari fitnah.
5.      Jauh dari kata “patah hati” walaupun kenyataannya setiap manusia pasti mengalami yang namanya jatuh cinta.
6.      Lebih mendekatkan kepada hal-hal yang positif dan menjauhi yang negatif.
7.      Dll.
  


BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpual
1.      Dari uraian di atas kita tahu bahwa pacaran dalam islam sesungguhnya memang tidak di anjurkan, pacaran yang benar adalah dengan cara Ta’aruf.
2.      Dengan mengetahui ayat dan hadist tentang pacaran sekarang kita jadi tahu untuk berusaha menjauhinya, karena dari pandangan saja sudah bisa menimbulkan dosa.
3.      Dengan menjauhi pacaran banyak sekali manfaat yang dapat di ambil untuk kehidupan dan masa depan.

B.   Saran
Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca. Penulis akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang memperbaiki makalah ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat penulis selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Internet
  2. Al-Quran
  3. Hadist

Tidak ada komentar:

Posting Komentar